
Profil Kabupaten Minahasa
Sejarah
Kabupaten Minahasa merupakan salah satu Kabupaten dari 15 Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Sulawesi Utara yang terdiri dari 25 Kecamatan, 227 Desa dan 43 Kelurahan. Kabupaten Minahasa merupakan salah satu kabupaten tertua yang ada di Provinsi Sulawesi Utara yang beribukotakan Tondano. Jauh sebelumnya Minahasa dikenal dengan nama MALESUNG, dan kata Minahasa berasal dari kata MINAESA, MAHASA, MINHASA yang berarti menjadi satu. Kata ” Minahasa” ini merujuk dari musyawarah – musyawarah tertinggi di Minahasa dulu dalam rangka menyelesaikan perselisihan atau konflik antar mereka, membagi batas – batas wilayah sub etnik, dan membicarakan persatuan menghadapi musuh dari luar.
Nama Minaesa pertama kali muncul pada perkumpulan para “Tonaas” di Watu Pinawetengan (Batu Pinabetengan). Nama Minahasa yang dipopulerkan oleh orang Belanda pertama kali muncul dalam laporan Residen J.D. Schierstein, tanggal 8 Oktober 1789, yaitu tentang perdamaian yang telah dilakukan oleh kelompok sub-etnik Bantik dan Tombulu (Tateli), peristiwa tersebut dikenang sebagai “Perang Tateli”. Orang minahasa yang dikenal dengan keturunan Toar Lumimuut pada waktu itu dibagi dalam 3 golongan yaitu :
- - Makarua Siow : para pengatur Ibadah dan Adat
- - Makatelu Pitu : yang mengatur pemerintahan
- - Pasiowan Telu : Rakyat
Berdasarkan penyelidikan Dr. J.P.G. Riedel, sekitar tahun 670 di Minahasa telah terjadi suatu musyawarah di watu Pinawetengan yang dimaksud untuk menegakkan adat istiadat serta pembagian wilayah Minahasa. Pembagian wilayah minahasa tersebut dibagi dalam beberapa anak suku, yaitu:
- - Anak suku Tontewoh (Tonsea) : wilayahnya ke timur laut
- - Anak suku Tombulu : wilayahnya menuju utara
- - Anak suku Toulour : menuju timur (atep)
- - Anak suku Tompekawa : ke barat laut, menempati sebelah timur tombasian besar
Di Minahasa sejak dahulu tidak mengenal adanya pemerintahan yang diperintah oleh raja. Yang ada adalah:
- - Walian :Pemimpn agama / adat serta dukun
- - Tonaas : Orang keras, yang ahli dibidang pertanian, kewanuaan, mereka yang dipilih menjadi kepala walak
- - Teterusan : Panglima perang
- - Potuasan : Penasehat
Dewasa ini ada sejumlah kelompok (subetnik) Minahasa utama:
- 1. Sub etnik Tontemboan
- 2. Sub etnik Tonsea
- 3. Sub etnik Tombulu
- 4. Sub etnik Tondano
- 5. Sub etnik Pasan
- 6. Sub etnik Ponosakan
- 7. Sub etnik Toundangow Tombatu
- 8. Sub etnik Tou Bantik
- 9. Sub etnik TonBabontewu Manado Tua, Bunaken
Visi & Misi
VISI
“Minahasa yang Mandiri dan Sejahtera”
MISI
- 1. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang maju dan mampu mandiri dengan budaya Si Tou Timou Tumou Tou
- 2. Mewujudkan Minahasa yang mampu berkompetisi dan tetap mempertahankan budaya Mapalus
- 3. Meningkatkan penerapan prinsip-prinsip HAM, Demokrasi, Supremasi dan Kepastian Hukum
- 4. Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya agar berkelanjutan
- 5. Meningkatkan kehidupan masyarakat yang aman, nyaman, dan makmur
Letak Geografis
Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Kabupaten Minahasa memiliki luas wilayah sebesar 121,043.31 ha yang terdiri dari 25 kecamatan. Kecamatan Kombi memiliki luas wilayah terbesar yaitu 119,74 ha sedangkan Kecamatan Langoawan Timur memiliki luas wilayah terkecil yaitu 7,24 ha. Batas-batas luar Kabupaten Minahasa adalah sebagai berikut:
- 1. Sebelah Utara : Laut Sulawesi, Kota Manado dan Kota Tomohon
- 2. Sebelah Selatan : Laut Maluku dan Kota Tomohon
- 3. Sebelah Barat : Minahasa Selatan dan Kota Tomohon
- 4. Sebelah Timur : Laut Maluku, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Tomohon
Letak dan Kondisi Geografis
Kabupaten Minahasa merupakan salah satu daerah yang ada di Sulawesi Utara. Letak daerah ini menurut garis lintang dan bujur adalah: 1o22’ 44’’ LU/ 124 o 33’ 52’’ BT ke 1 o 01’ 11’’ LU/ 124 o 54’ 45’’ BT ke 125 o 04’ 21’’BT/ 1 o 20’ 25’’ LU. Kabupaten Minahasa pada umumnya berbukit, bergunung, dan dataran yang agak luas, hanya sekitar Danau Tondano. Dataran tersebut dijumpai dalam wilayah Tondano, Remboken, Tompaso, Langowan, dan Kakas. Lereng beragam dari datar hingga sangat curam. Lereng-lereng yang sangat curam dijumpai didalam wilayah Kecamatan Kombi, Kecamatan Kakas, dan Kecamatan Langowan Selatan.